Add to Technorati Favorites   Personal Blogs   Top Blogs   Blog directory   Blogs Topsites - TOP.ORG   Personal blogs & blog posts   kehidupan, hidup   Personal Blogs - BlogCatalog Blog Directory

07 Februari, 2009

Ketidakseimbangan, Penyebab Kekacauan !

kehidupan
Hari ini saya lagi bete ! Pasalnya sederhana saja, yaitu mengenai koneksi internet. Selama ini (sudah kurang lebih 1 tahun) saya mempergunakan jasa salah satu perusahaan penyedia koneksi internet berkecepatan tinggi. Sejak 2 – 3 bulan terakhir ini, saya kesulitan untuk melakukan koneksi awal, mesti diulang-ulang sampai 10 kali-an baru nyambung, kadang-kadang nggak bisa nyambung sampai bosan sendiri, dan kejadian-kejadian serupa lainnya. Puncaknya hari ini, kebetulan saya terbangun jam 4 subuh dan karena teringat beberapa keperluan yang membutuhkan data dari internet, saya hendak melakukan koneksi. Dicoba-coba selama 2 jam sampai jam 6 pagi, koneksi nggak nyambung-nyambung, sampai bete. Kemudian saya mencoba menghubungi nomor telepon Customer Service mereka di Jakarta, nggak bisa bicara karena bunyi di telepon, “Maaf, pada saat ini seluruh Customer Service staff kami sedang melayani pelanggan, cobalah …. (bla, bla, bla) “. Saya ulangi beberapa kali, dengan hasil yang sama.

Karena saya pikir jam tersebut masih pagi, mungkin belum ada staff yang stand by (meskipun sebenarnya, kalau bicara mengenai profesionalisme pelayanan jasa internet yang dipergunakan 24 jam oleh semua orang, seharusnya ada staff yang bertugas setiap saat), saya menghentikan sementara usaha saya dan mengerjakan hal lainnya.

Jam 10 pagi, saya coba lagi melakukan koneksi, hasilnya mudah ditebak : nggak bisa koneksi ! Trus coba lagi kontak per telepon ke Customer Service, beberapa kali, nggak bisa bicara dengan bunyi alasan yang sama. Bete . . . , bener-bener bete . . . !

Sebenarnya ini bukan pertama kali saya menghubungi pihak mereka. Kurang lebih 2 bulan yang lalu karena kesulitan koneksi saya menghubungi Customer Service per telepon dan kebetulan bisa bicara. Salah seorang staff bilang bahwa penyebabnya adalah koneksi saya sebelumnya masih “ngait” (nyangkut), kemudian dia melakukan “sesuatu” di sana, dan menyuruh saya melakukan koneksi lagi, and … done, koneksi bisa dilakukan ! Tapi hari-hari berikutnya setelah itu, kejadian kesulitan koneksi menjadi makanan sehari-hari. Aneh juga, masak tiap kali koneksi, koneksi saya selalu nyangkut dan sulit melakukan koneksi selanjutnya !

Karenanya, sekitar 2 minggu yang lalu saya mengirimkan email ke Customer Service mereka, dan dijawab beberapa hari kemudian. Jawabannya sih umum-umum saja, lalu saya diberi nomor DNS oleh mereka, dan disuruh mengubah koneksi dari dynamic menjadi static. Beberapa hari lancar, setelah itu sama saja, sampai kejadian hari ini.

Akhirnya, saya mempergunakan paket lama, lebih lambat, namun abadi dari telkomnet instant ! Saya coba-coba browsing di google mengenai kesulitan koneksi provider tersebut, siapa tahu dapat masukan untuk mengatasi masalah ini. Bukannya dapat jawaban, tapi malah dapat informasi bahwa ternyata . . . , bukan cuma saya yang mengalami kejadian serupa, tapi cukup banyak tulisan di forum-forum dari “korban” lainnya. Ada beberapa jawaban tipikal dari pihak mereka, salah satunya mengatakan bahwa jumlah pelanggan mereka sudah jauh di atas kapasitas jaringan yang mereka miliki, dan saat ini mereka mencoba melakukan upgrade untuk meningkatkan kapasitas jaringan.

Nah lho ! !

Kejadian dan informasi ini menghasilkan satu kesimpulan bagi saya. Kesimpulannya, perusahaan tersebut terlalu asyik mencari uang / profit tambahan dari setiap pelanggan baru (yang memang potensinya besar karena masyarakat Indonesia sedang haus-hausnya dengan koneksi internet berkecepatan tinggi), melakukan massive promotion, tanpa memperhitungkan secara matang pertumbuhan kapasitas jaringan dan pelayanan (staff Customer Service) yang mereka miliki. Akibatnya, pelanggan-pelanggan yang setiap bulan dengan setia melakukan kewajiban pembayaran, menjadi korban.

Dengan pola operasional seperti itu, kalau tidak ada perubahan, saya mencoba meramalkan nasib produk mereka di masa mendatang : karena segmen pasar ini menggiurkan bagi para pengusaha jasa internet, dan akan makin banyak jumlah penyedia jasa koneksi internet berkecepatan tinggi yang baru, produk mereka akan mulai ditinggalkan pelanggan dan pada akhirnya berakibat negatif bagi bisnis mereka sendiri, yaitu hilangnya pelanggan-pelanggan lama, rusaknya reputasi produk, dan sulit mencari pelanggan baru karena reputasi yang terlanjur tidak baik.

Dari kejadian ini, minimal ada beberapa pelajaran yang bisa saya petik bagi kehidupan pribadi saya:

Yang pertama, bila kita mempunyai suatu tujuan tertentu dalam hidup kita, sejak awal kita harus menyiapkan suatu masterplan untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk langkah per langkah yang harus dilakukan, agar kita memiliki pegangan dalam seluruh proses pencapaian tujuan tesebut.

Kedua, dalam merumuskan langkah-langkah tersebut, kita harus memperhitungkan keseimbangan antara pertumbuhan kapasitas yang diperlukan (pengetahuan, pengalaman, dll) dengan tingkatan langkah yang kita lakukan, sehingga tidak mengakibatkan kekacauan dan kerugian bagi diri kita sendiri, misalnya beban kerja yang terlalu tinggi, atau kualitas kerja yang menurun. Pada akhirnya, semua itu akan berdampak negatif baik bagi diri kita maupun orang lain.

Ketiga, apabila dalam menjalani proses dan langkah ternyata kita mengalami suatu potensi keberhasilan yang tinggi berupa perkembangan yang jauh lebih pesat dari yang kita harapkan, jangan lupa diri karena belum tentu kapasitas kita pada saat itu sudah mampu untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dari pesatnya kemajuan proses yang kita lakukan. Idealnya, kita harus meningkatkan kapasitas kita lebih dulu, dan mengatur proses agar kemajuan yang dihasilkan sesuai dengan kapasitas yang kita miliki.

Keempat, jangan serakah !

Ahh, kekesalan saya sedikit berkurang setelah melampiaskan uneg-uneg ini ! Mudah-mudahan tulisan saya ini dapat menjadi bahan refleksi bagi perusahaan-perusahaan penyedia jasa koneksi internet di Indonesia, dan berguna bagi kemajuan perkembangan bisnis mereka agar bisnis mereka dapat menghasilkan keuntungan yang bersifat jangka panjang dibandingkan keuntungan besar jangka pendek semata, serta terus memperhatikan kualitas pelayanan agar tidak merugikan orang banyak.

Sedangkan saya sendiri, sekarang sedang mulai melakukan browsing untuk mencari internet connection provider lainnya yang nggak bakalan ngebuat saya jadi bete, dan akan lebih hati-hati serta mencari informasi yang cukup sebelum menentukan pilihan, supaya nggak salah pilih dan bete lagi.


0 comments:

Posting Komentar

  © Blogger template AutumnFall by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP